Sungguh-Sungguh Terjadi

Jumat malam (25/3) Pastoran mahasiswa mengadakan pendalaman APP di kapel "Batas Suci". Secara spesial, pendalaman APP yang kedua ini dipandu oleh Diakon Nico Octariano SJ. Meskipun dalam suasana hujan deras, dan yang datang hanya 6 orang, namun pendalaman tetap dilaksanakan. "Dimana ada dua atu tiga orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku hadir."

 Jumlah peserta yang sedikit tidak menyurutkan semangat untuk tetap mendalami APP dan saling sharing. 

Ini ada cerita dari Mas Agung, yang menjadi hiburan bagi semua peserta APP.

Secara kebetulan, 3 peserta (Butet, Benny, Adri) secara kompak menggunakan kostum baju koko dan kopiah, sehingga seolah-olah di kapel sedang ada "pengajian". Apalagi peserta yang memposisikan duduk melingkar, menambah kesan bahwa di kapel itu sedang ada pengajian. Ketika pendalaman baru berlangsung, ternyata ada 2 teman yang ingin menyusul ikut pendalaman. Kebetulan kedua mereka ini belum pernah ke wisma mahasiswa, dan tidak tahu dimana kapel berada. 2 teman ini kemudian bertanya pada Mas Agung yang kebetulan sedang berjaga di kantor depan. 

X : Mas, pendalaman APP nya di mana, ya?

Y : Itu, di kapel. Ini ke kanan, kemudian ke kiri. di belakang pendapa. 

Mereka kemudian bergegas mencari kapel, celingak-celinguk mengamati kapel dari kejauhan. Namun demikian mereka malah tampak ragu-ragu, karena di kapel hanya tampak beberapa peserta, apalagi ada beberapa lelaki yang berbaju koko dan berkopiah sambil duduk bersila. di dalam kapel Apalagi cuaca sedang hujan deras-derasnya, dan wisma kelihatan sepi. Kemudian mereka bertanya lagi pada Mas Agung :

X : Mas, pendalaman imannya di mana, to?

Y : Lha itu di kapel sudah ada beberapa teman.

X : Loh,bukannya itu pengajian ya, mas?

Y : hlo ya bukan....itu teman-teman. ada mas Butet, ada mas Adri, ada Frater Nico.  Pendalaman APP nya di sana.....

X : O...ya, mas.

Mereka masih ragu-ragu kemudian duduk menunggu di serambi perpustakaan. Setengah jam kemudian mereka memutuskan untuk pulang. ...........