Apakah karena sejak kecil kita dibina dengan cara katolik? Apakah karena kesadaran kita untuk memilih dibaptis sebagai katolik? Apakah karena kebanyakan sahabat kita beragama katolik kemudian kita ikut menjadi katolik? Apakah karena kita tidak suka dengan agama lain dan memilih menjadi katolik? Ataukah ada alasan-alasan lain?
Apapun alasannya, detik ini kita semua secara fakta maupun yuridis adalah seorang katolik, dan secara khusus, seorang kaum muda katolik. masing-masing dari kita memiliki cara masing-masing untuk mengimani katolik. Pastinya, karena kita seorang katolik, kita akrab dengan nama Yesus.
Kita semua tahu ada sosok bernama Yesus. Kita bisa menyebutkan nama Yesus dengan jelas dan lantang. Kita bisa menggunakan kata Yesus ketika berdoa, ketika bersyukur, ketika bersedih, bahkan ketika bersin, maupun ketika mengumpat.
Kita bisa menjelaskan siapa sosok Yesus dari berbagai sumber. Kitab suci mengatakan Yesus adalah Anak Allah. Petrus mengatakan Yesus adalah guru dan sahabat, bahkan Mesias. Gereja menyebutkan Yesus adalah teladan. Komunitas BIA maupun PIA mengajarkan pada anak-anak, bahwa Yesus adalah sosok Oom atau Paman. Masyarakat Jawa menjelaskan Yesus sebagai sosok Gusti dan Pangeran. Ada banyak sumber yang menjelaskan mengenai siapa Yesus, dengan berbagai sudut pandang.
Tidak ada yang mengharuskan kita memiliki pandangan yang sama dengan cara pandang orang lain mengenai Yesus. Bahkan, kita diharuskan memiliki pandangan pribadi mengenai Yesus, yang tentunya berbeda dengan persepsi orang lain.
Di dunia ini ada ribuan ahli teologi yang bisa menjelaskan siapa Yesus. Namun demikian, belum tentu masing-masing dari mereka punya kedekatan pribadi, punya hubungan yang sangat intim dengan Yesus.
Pertanyaannya, siapakah Yesus menurut kita masing-masing? Seperti halnya Yesus bertanya pada Petrus : Menurutmu, siapakah Aku ini?
Lebih dalam lagi, apakah masing-masing dari kita memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Yesus?
……..A.M.D.G…………….
(Holic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar