Jumat, 25 Maret 2011

Spiritualitas Ignatian Memunculkan pengalaman akan Allah


Dunia sosial pada saat Yesus hidup ditandai kuatnya kekuasaan imperium Romawi yang melulu politis, sistem perpajakan yang didukung oleh militer yang kuat, dan lebarnya jurang perbedaan antara kaya dan miskin. Orang-orang yang tidak mampu membayar pajak akan kehilangan tanah dan harta miliknya, kemudian kehilangan pula kemerdekaannya. Kejayaan Pax Romana dibangun dari sistem pajak dan perbudakan. Para budak yang lari dari majikannya atau siapapun yang mencoba mengancam status quo politik ekonomi akan menghadapi hukuman salib. Situasi sosial masyarakat pada jaman Yesus jelas tidak ideal karena ditandai dengan adanya penjajahan dari pihak kekaisaran Romawi. Dalam situasi tersebut, pengutusan Yesus tetap berciri spiritual dan bukan berciri politis. Dalam diri Yesus, orang akan berjumpa dengan kekuatan dan kehadiran Roh Allah sendiri.
Gambaran tentang Yesus dalam spiritualitas Ignatian begitu dekat dengan apa yang kita ketahui sekarang tentang Yesus dari Nazaret abad ke-21 dan mengapa Dia memanggil para muridN-ya. Abad ke-21 kita memang berbeda dengan abad ke-1 zaman Yesus atau ketika zaman Ignatius, tetapi cara hidup yang ditawarkan Yesus tetap relevan untuk menghadapi korupsi politik, keserakahan, ekslpoitasi ekonomi, fanatisme religius, atau terror. Spiritualitas Ignatian memunculkan pengalaman akan Allah yang memampukan untuk mengambil risiko dalam merambatkan iman dan menegakkan keadilan dengan didasari semangat cinta kasih.

-ST. BAR SJ_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar