Rabu, 16 Maret 2011

Trinitas Tantangan Penggerak KMK


Salam semangat, kawan-kawan ! 

Bila anda salah seorang pengurus KMK di kampus anda, apakah anda masih punya semangat untuk mengembangkan KMK anda?

Dalam aktivitas sebuah KMK dikenal trinitas hambatan pengembangan, yaitu anggota yang minim dan malas, kesulitan donasi dan keuangan, serta rumitnya birokrasi di kampus. Tiga hal itu sudah menjadi bagian keseharian sebuah KMK sejak puluhan tahun lalu hingga detik ini. Namun demikian dengan tiga hal itu, bukan berarti sebuah KMK harus putus asa apalagi vakum. 

ANGGOTA YANG MINIM DAN MALAS

Situasi ini membuat pikiran kita sebagai penggerak KMK merasa bekerja sendirian, merasa bekerja sia-sia, atau merasa bahwa KMK hanyalah formalitas belaka. Pepatah latin mengatakan, Non Multa Sed Multum. Bukan kuantitas yang dikejar, namun kualitas. Memang kuantitas adalah hal pokok, tetapi bukanlah nomor satu. Belajar dari Yesus, seorang gembala akan berusaha menyelamatkan domba yang satu dan meninggalkan domba yang 99. Penggerak KMK sebagai gembala-gembala kecil hendaknya bersemangat demikian. Bila mayoritas teman-teman katolik di kampus merasa malas berkumpul, fokuslah pada sedikit teman yang sungguh bersemangat. kembangkan yang sedikit itu, sambil juga tak henti-hentinya merangkul yang banyak. Janganlah kita terhambat hanya karena satu orang. Bila satu orang menghambat kita, tinggalkan dia dan bergeraklah bersama yang lain yang masih bersemangat. Seberapapun malasnya kita menggembalakan KMK, tetaplah tunjukkan sikap semangat di hadapan teman-teman. Bagaimana mungkin domba-domba bisa bersukaria bila gembalanya tampak malas? Berikanlah keteladanan tersebut dengan bimbingan Roh Kudus

KESULITAN DONASI DAN KEUANGAN

Situasi ini menjadi permasalahan klasik di hampir semua organisasi. Donasi adalah hal yang penting, tetapi bukanlah yang pokok. Ada banyak sekali cara untuk menggalang dana bagi kegiatan KMK. Mulai dari membuat bisnis, meminta donasi pada alumni, hingga mengamen. Dalam hal ini yang terutama bukanlah berapa banyak uang yang bisa terkumpul, tetapi berapa banyak orang yang bersemangat untuk membantu mencari usaha dana. Semakin banyak anggota KMK yang terlibat membantu mengusahakan dana, maka tampaklah banwa semakin banyak anggota KMK yang memiliki kesadaran berkomunitas dan berkeluarga. Semakin sulit cara mencari donasi, semakin banyaklah pengalaman yang bisa dikumpulkan untuk masa depan masing-masing pribadi. Ditolak dan dikritik adalah makanan sehari-hari para pencari dana. Itulah yang membuat mental seseorang menjadi semakin kuat. Murid-murid Kristus yang berkualitas adalah mereka yang memiliki kemauan keras, mental baja dalam berupaya untuk menghidupi komunitas iman mereka.

BIROKRASI YANG RUMIT

Situasi yang lebih kompleks cenderung terjadi di kampus-kampus non katolik. Birokrasi berusaha menghambat kehidupan KMK dengan berbagai cara, mulai dari subsidi keuangan yang dipersulit hingga kebijakan-kebijakan kampus yang mempersempit gerak KMK. Hampir di setiap kampus non katolik, hal ini terjadi. Bila anda penggerak KMK merasakan hal ini, janganlah merasa sendirian. Ada puluhan KMK diluar kampus anda yang merasakan hal yang sama. Jika anda merasa kecil hati kesulitan, bergabunglah dengan KMK-KMK yang lainnya, sehingga KMK anda semakin bersemangat dan tampak besar. Dua lebih baik daripada satu. Bila kampus masih menghambat gerak KMK dan anda masih punya semangat mengembangkan KMK,  mendekatlah ke Wisma Mahasiswa, sebab di situ KMK anda akan mendapatkan fasilitas banyak yang mungkin saja tidak didapatkan di kampus. 


Seorang pengikut Yesus dikenal dengan ciri khas yang missioner, tak kenal kata menyerah, dan selalu menemukan pilihan alternatif untuk tetap menghidupi iman dan komunitasnya. Oleh karena itu anda para penggerak KMK, jangan pernah mengatakan menyerah untuk menghidupi KMK anda. Ada seribu jalan untuk membuat teman-teman anda bertumbuh dalam iman. Tentu saja hal ini harus dilandasi oleh semangat iman : Bekerja bersama Kristus. Bila anda merasa lelah, itu karena anda bekerja sendirian. Tetapi bila anda mengundang Kristus untuk hadir dalam setiap usaha anda, niscaya tak ada pekerjaan yang terasa sulit dan berat. Bekerja di ladang Tuhan itu menyenangkan !

A.M.D.G.
(Sahabat Rosul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar