Kamis, 17 Maret 2011

Quo Vadis, Domine?

Petrus, pemimpin para rasul, pernah merasakan bahwa ia telah gagal dalam usahanya mempertobatkan penduduk Roma. Kaisar Nero berusaha melenyapkan seluruh pengikut Kristus di kota Roma, dengan membakar kota.  Karena situasi itu, Petrus bermaksud meninggalkan kota Roma, yang kemudian disebut kota abadi. Dengan mengebaskan debu kota kekaisaran dari kakinya, ia hendak melarikan diri. Ia seperti yang dikatakan oleh Paulus "putus asa akan hidup"(2 Kor 1:8). Banyak orang yang menentangnya.
Dalam upaya melarikan diri tersebut, Petrus melihat sosok Yesus yang sedang memikul salib berjalan masuk ke arah kota Roma. Petrus lantas bertanya, "Quo Vadis, Domine?"
(Hendak kemana kah Engkau, Tuhan?). 
"Aku hendak masuk ke kota Roma". Seketika itu menyesallah hati Petrus dan berbalik ke arah kota Roma, sambil menyadari kebenaran Mazmur " Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau ! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah" (Mzm 55:23)
. Ia berikrar untuk memilih mati sebagai martir bersama Kristus dengan cara disalibkan dengan kepala di bawah.

Rekan-rekan muda yang terkasih dalam Kristus,
ketika kita sedang menghadapi kesulitan hidup, janganlah cepat berputus asa. Serahkan segala kesulitan yang ada kepada Tuhan. Libatkanlah Tuhan dalam upaya penyelesaian masalah.
Dalam Latihan Rohani no 95, St. Ignatius Loyola mengatakan, "Mecum Laborare - Berjerih payah bersama Aku".
Tuhan lebih sering hadir melalui kesesakan hidup, sebab di saat itulah orang mulai teringat kepada Tuhan.
Bersyukurlah bila anda mengalami cobaan hidup, sebab anda beroleh kesempatan secara pribadi untuk memikul salib kehidupan bersama Kristus.

Berkah Dalem.
(Aquilla)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar